Cari Blog Ini

Minggu, 07 November 2010

Air Kawah Bulan Lebih Banyak Dibanding Sahara

Sebuah kawah dingin di kutub selatan Bulan ternyata dipenuhi oleh es. Di beberapa tempat, kawasan tersebut bahkan lebih basah dibanding gurun Sahara. Temuan ini meningkatkan peluang didirikan basis tempat tinggal manusia di Bulan.

Kemungkinan adanya air tersebut diungkapkan oleh enam penelitian yang menganalisa hasil temuan pesawat ulang alik NASA yang “menghantam” Bulan dengan kecepatan 9.000 kilometer per jam pada 9 Oktober 2009 lalu.

Para Arkeolog Investigasi UFO di New Mexico

Sebuah tim arkeologi yang berasal dari University of New Mexico baru-baru ini menyatakan rencananya untuk menggali fakta-fakta tentang jejak UFO di Roswell, New Mexico yang sempat menjadi insiden heboh di tahun 1947.

Ketika itu, ditemukan sebuah piring terbang jatuh di dekat kota Roswell, New Mexico. Namun, militer AS langsung menyatakan bahwa apa yang sebenarnya terjadi adalah salah satu dari program mereka bernama Mogul. Namun, sejumlah pihak mencurigai alasan tersebut dan menganggap militer AS sengaja menutup-nutupi fakta tentang UFO yang jatuh beserta mayat-mayat alien di dalamnya.

Astrofisikawan: Bintang Bisa Bernyanyi


Sejak lama bintang di langit telah memikat mata manusia dengan bentuk dan kerlipnya. Tapi, tahukah Anda, bintang ternyata bisa 'menyanyi'.

Ini adalah temuan para astrofisikawan dari University of Birmingham dan sejumlah ilmuwan NASA. Nyanyian bintang mereka tangkap ketika mengukur perubahan kerlip Bintang KIC 11026764 atau yang juga dikenal dengan nama  'Gemma'. Bintang ini besarnya sekitar dua kali lipat Matahari.

Para ilmuwan menemukan, bintang yang berjarak 3.100 triliun mil dari Bumi bisa bergetar seperti instrumen musik. Getaran ini disebabkan proses mirip gempa atau 'starquake' -- yang beresonansi dari permukaan ke inti bintang.

Menggunakan teknik yang disebut astroseismologi, para ilmuwan mampu mendeteksi kerlip itu dan merekonstruksi suara yang dihasilkannya.

Hasilnya, adalah dengung yang harmonis yang terdengar seperti hembusan angin tipis di atas mikrofon. Bukan sembarang nyanyian, menurut Dr Bill Chaplin, seorang asteroseismolog di Birmingham University, ini menguak informasi baru yang berharga tentang struktur internal bintang.

Getaran ini membantu para astronom mempelajari lebih lanjut ukuran, umur, dan komposisi bintang lainnnya.

"Pada dasarnya bintang beresonansi seperti halnya instrumen musik raksasa. Secara alami, bintang mengeluarkan suara, namun kita tak bisa mendengarnya, kecuali pergi ke luar angkasa mendekatinya," kata Chaplin, seperti dimuat situs Telegraph.

Mengapa bintang bisa bersuara? Dijelaskan Chaplin, ini karena bintang tak terbentuk secara solid hingga inti.

"Ini membuat bintang bergetar. Meski tak mendengar dari Bumi, kita bisa mendeteksinya secara visual dari kerlipnya. Dan merekonstruksinya menjadi suara," tambah Chaplin.

Riset terbaru ini hanya enam bulan pasca ilmuwan Sheffield University merekam getaran musik harmonis yang menakutkan dari permukaan Matahari.

Dr Chaplin bekerja dengan tim  ilmuwan internasional yang menggunakan data yang ditangkap oleh teleskop Kepler milik NASA.

Dari kerlip bintang bisa dipelajari bahwa, mirip perbandingan biola dan cello -- makin besar bintang maka makin rendah frekuensi getarannya. Ini untuk mengetahui ukuran bintang.

Sementara untuk  materi pembentuk bintang, ilmuwan berpatok pada prinsip, gelombang suara yang melalui inti helium padat akan lebih cepat daripada hidrogen.  Getaran kemudian mempengaruhi cahaya yang dilepaskan oleh bintang.

Melakukan pengukuran jenis ini, para ilmuwan berhasil mengkalkulasi bahwa Bintang Gemma berusia lebih dari 5,94 miliar tahun -- atau semiliar tahun lebih tua dari Matahari.

Gemma terus tumbuh hingga menjadi bola raksasa dan sedang memasuki masa-masa akhir hidupnya.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa Gemma memiliki inti yang terdiri sebagian besar helium yang dikelilingi oleh kulit tipis di mana berlangsung reaksi fusi hidrogen yang jadi sumber kekuatannya.

Perempuan Tercepat di Dunia


Trillium Muir dinobatkan sebagai Pengendara Motor Perempuan Tercepat di Dunia setelah mencetak rekor 382.98 km per jam, Selasa 13 Januari 2009, di Maxton, Carolina Utara, AS.
Perempuan Kanada itu berhasil mematahkan rekor yang sebelumnya dipegang Leslie Porterfield dengan catatan 374.72km per jam.

Motor Listrik Unik Suzuki


Tidak ingin ketinggalan dalam hal teknologi Eco Friendly atau ramah lingkungan, Suzuki memamerkan motor listrik konsep Town Kart yang bentuknya terbilang unik.

Kebanyakan motor listrik yang dipamerkan di ajang Jakarta Motorcycle Show (JMCS) 2010 beroda dua layaknya sepeda motor. Tapi, Town Kart justru memiliki empat roda. Uniknya lagi, Town Kart memiliki kursi, bukannya jok seperti lazimnya motor.

Persela Menang Tipis Atas Persiba


Persela berhasil mengamankan tiga poin saat menjamu Persiba Balikpapan, Minggu, 7 November 2010. Dalam duel ini, Laskar Joko Tingkir unggul tipis 1-0 lewat gol Mustafic Fachrudin.

Hasil ini membuat Persela naik satu setrip ke urutan 12 klasemen sementara dengan koleksi 9 poin dari 9 laga. Sedangkan Persiba tak beranjak dari posisi 10 dengan koleksi 9 poin dari 8 laga.

Fachrudin mencetak gol lewat tendangan bebas pada menit ke-11. Tendangannya tak mampu dijangkau oleh kiper Persiba, I Made Wiriawan. Skor 1-0 untuk keunggulan Persela bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, kedua tim kembali tampil terbuka. Persela lebih dulu membuka peluang lewat tandukan Emelue Serge saat laga memasuki menit ke-57. Sayang tandukannya masih membentur mistar gawang.

Pada menit ke-63, LA Mania yang hadir di Stadion Surajaya, Lamongan kembali menahan nafas saat tandukan keras Serge berhasil ditepis oleh kiper Persiba, I Made Wiriawan.

Persiba sendiri nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-74 saat Eki Nurhakim berhasil melepaskan tandukan keras di dalam kotak penalti Persela. Sayang, bola juga masih membentur mistar gawang.

Persiba juga berhasil menciptakan kemelut di depan gawang Persela beberapa menit jelang laga usai. Namun rapatnya pertahanan Persela yang digalang Charis Yulianti cs membuat serangan tersebut kandas.

Hingga laga usai, Persela tetap memimpin 1-0.

Debu Merapi Setinggi 30 Meter di Glagaharjo


Gunung Merapi telah mengeluarkan lebih dari 100 juta meter kubik material. Debu dan material Gunung Merapi ini di antaranya menumpuk di Desa Banjarsari, Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, DIY. Lokasi desa ini berjarak sekitar 15 kilometer dari puncak Merapi.

Menurut pengakuan warga setempat, Sriyono (49), debu vulkanik dan material lain Merapi berjumlah sangat banyak menimbun kampungnya. Bahkan, Kali Gendol  yang dalamnya sekitar 25 meter sudah dipenuhi debu Merapi.